Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I
Teman Hidup yang Dikenan Allah III
Saat berpacaran bukan sekadar saat menikmati masa muda dengan orang yang kita kasihi. Saat berpacaran adalah saat mempersiapkan masa depan kehidupan kita -- masa kehidupan pernikahan kita. Dasar-dasar kehidupan kita yang akan datang diletakkan saat kita berpacaran.
Selain mengenal pribadi yang kelak akan menjadi suami atau istri, kita juga belajar membina hubungan yang positif. Kita belajar setia, saling percaya, berkomunikasi dengan baik, saling menyesuaikan diri, saling mengisi, saling mendukung, saling menghargai, saling mengungkapkan perasaan (marah, sedih, senang, sayang, dsb), dan yang tak kalah pentingnya adalah belajar menumbuhkan cinta. Hal ini penting terutama bila "badai" menghantam hubungan yang kita bina. Pada saat seperti ini mungkin pertimbangan-pertimbangan rasional tentang betapa baiknya "si dia" kurang mampu mengikat sepasang kekasih.
Hubungan yang bertumbuh dalam cinta yang dapat memelihara ikatan itu. Dalam masa berpacaran kita harus menemukan apakah ia adalah pribadi yang pantas bagi kita atau tidak, apakah hubungan ini imbang dan baik atau tidak. Kita juga harus menemukan hal-hal yang tak tergantikan dalam hubungan ini. Hal-hal yang kita inginkan dan kita pilih, yang tidak kita dapati dari orang lain atau hubungan yang lain.
Seiring dengan bergulirnya waktu, kita akan mendapatkan jawaban apakah pilihan kita adalah pilihan yang tepat. Diiringi doa sepanjang jalan dan pada setiap langkah dalam hubungan ini, carilah jawaban pertanyaan ini dengan hati nurani yang jujur:
- Apakah aku bangga dengan pilihanku?
- Apakah aku bahagia dan memiliki damai sejahtera karena hubungan ini?
- Apakah hubungan ini menjadi berkat bagi aku, ia, kami, dan orang lain?
Jika dengan sepenuh hati Anda menjawab "ya," Anda telah menemukan teman hidup yang tepat.
Bersyukurlah dan nikmati karunia yang luar biasa ini. Persembahkan hubungan ini untuk kemuliaan Tuhan.